Blog

KUCING ANDA GATAL DAN SENANG MENGGARUK – INFO LENGKAP TENTANG PENYAKIT KULIT KUCING

Kini waktunya bermain dengan kucing Anda, tapi ia tidak berhenti menggaruk kulitnya. Anda mungkin melihat ada sebagian kulit yang tidak berbulu atau bahkan ada sebagian yang bersisik. Kucing Anda juga tampaknya tidak tenang dan tidak nyaman. Anda pun khawatir: apa ada masalah dengan kulitnya?

Ada beberapa penyakit kulit yang dapat menjangkiti teman-teman kita, para kucing. Dokter hewan dapat mendiagnosis penyakit kucing Anda. Berikut ini beberapa penyakit yang dapat Anda temukan pada kucing serta pengobatannya.

KUDIS
Kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan beberapa jenis tungau kecil. Ada sebagian jenis tungau tersebut yang memang tinggal secara alami di akar bulu. Untungnya, meskipun banyak terdengar di kalangan pemilik kucing, sebenarnya kebanyakan jenis kudis kucing itu langka. Banyak pemilik yang salah mengira karena gejala penyakit yang lebih umum seperti infestasi kutu memang mirip dengan gejala kudis. Antara lain: gatal-gatal, bulu rontok, kulit kering atau memerah, jilatan atau mandi kucing yang terlalu sering, serta sikap tidak tenang atau tidak nyaman.

Ada lima jenis tungau yang dapat menyebabkan kudis pada kucing: 

  1. Tungau telinga (Otodectes cynotis).
    Tungau telinga banyak menjangkiti kucing. Penampilannya seperti luka pada telinga kucing. Sebagaimana namanya, tungau ini menjangkiti telinga kucing dan menyebabkan gatal-gatal, iritasi dan peradangan. Apabila kucing Anda tampaknya luka kepala atau kupingnya kotor dan gatal, serta sering menggaruk atau menggelengkan kepala, ada kemungkinan kucing Anda terjangkit tungau telinga.
  2. Ketombe kucing (Cheyletiella).
    Ketombe kucing atau cheyletiellosis dapat disebabkan oleh tungau yang hidup di permukaan serta lapisan terluar kulit. Infeksi tungau ini bisa jadi tidak bergejala atau menimbulkan kulit bersisik, gatal dan korengan di punggung. Sedikit tungau saja bisa menimbulkan gejala yang dapat terlihat. Tungau ini lebih umum ditemukan pada kelinci daripada kucing.
  3. Kudis demodectic atau kudis hitam (tungau Demodex cati).
    Jenis tungau ini tidak menular dan biasanya hidup pada kulit kucing. Tungau ini hanya menimbulkan penyakit bagi kucing yang sistem imunnya bermasalah. Dapat juga menjangkiti kucing dengan penyakit seluruh tubuh yang menyebabkan peningkatan jumlah tungau dan menimbulkan peradangan. Kadang muncul pada anak kucing dan kucing tua.
  4. Kudis sarcoptic atau kudis merah (tungau Sarcoptes scabiei).
    Penyakit ini lebih jarang ditemukan. Tungau sarcoptic sangat menular dan dapat menjangkiti kucing melalui pertemuan dengan hewan liar terinfeksi atau binatang lain (seperti anjing). tungau ini bahkan dapat menular ke manusia.
  5. Kudis kucing atau “scabies” kucing (tungau Notoedres cati).
    Tungau ini sangat jarang ditemukan pada kucing, tapi sangat menular bagi kucing lain dan bagi manusia.

BAGAIMANA MENGOBATI KUDIS?

Perawatan dan pengobatan kudis pada kucing akan tergantung pada jenis tungau yang menjangkiti kucing Anda. Dokter hewan akan meresepkan obat yang dapat membunuh tungau yang ada. Obat ini dapat diberikan dengan cara mengoleskan pada telinga, atau menggunakan suntikan, sampo khusus, atau cairan celup. Di rumah, Anda mungkin akan perlu mengisolasi kucing dari manusia dan binatang piaraan lain agar penyakitnya tidak menular. Untuk infeksi parah, Anda mungkin akan diberikan obat-obatan seperti sampo antibakteri atau antibiotik. Meski pun tungau yang menginfestasi kucing Anda itu akan cepat mati, tapi infeksi yang disebabkannya mungkin akan baru hilang dalam waktu sebulan atau lebih.

Anda perlu diagnosa dari seorang dokter hewan bahwa penyakit yang diidap kucing Anda adalah kudis karena banyak jenis kudis yang jarang dijumpai dan pengobatannya rumit. Dokter hewan akan mendiagnosis dengan cara mengambil sampel kulit atau swab tungau dari kucing Anda dan mengeceknya di bawah mikroskop. Ia akan dapat memastikan makhluk yang menginfeksi kucing Anda, apakah kutu atau tungau, serta jenisnya.

BAGAIMANA MENGHINDARI KUDIS KUCING?

Bagi kebanyakan kucing yang tinggal di dalam rumah, risiko terjangkit kudis tidak besar. Seperti menghindari infeksi kutu, Anda juga dapat menghindari kudis kucing dengan cara memastikan lingkungan tinggalnya bersih. Cucilah seprai kucing Anda dan vakum rumah Anda secara teratur. Kedua langkah sederhana tersebut amat membantu menjauhkan kucing Anda dari kudis.

PINJAL
Ada lebih dari 2.200 spesies pinjal yang dikenali di seluruh dunia. Pinjal adalah penyebab besar gejala gatal pada kucing. Untuk informasi lebih lanjut, silakan baca artikel-artikel kami:

FLEA ALLERGY DERMATITIS (FAD)
Penyakit ini merupakan reaksi alergi terhadap air liur pinjal yang menggigit kucing. Gejalanya antara lain adalah tonjolan atau kerak pada daerah punggung, leher, atau muka kucing. Tonjolan atau kerak tersebut bisa parah, terutama kalau kucing Anda banyak menjilat, menggigit atau menggaruk daerah penyakit. Kucing yang mengidap penyakit ini juga mungkin mengalami bulu rontok serta luka terbuka yang dapat terinfeksi bakteri.

BAGAIMANA MENGOBATI DERMATITIS GIGITAN PINJAL?

Untuk mengatasi infestasi pinjal, Anda dapat melakukan pengobatan dan pengendalian pinjal. Ada banyak produk yang dapat Anda gunakan untuk menyingkirkan dan mengendalikan pinjal dari kucing dan rumah Anda.

RINGWORM PADA KUCING

Ringworm atau dermatofitosis adalah infeksi kulit lapisan atas yang disebabkan oleh sejenis jamur dengan nama ilmiah dermatofita. Tidak seperti namanya (istilah Inggris yang dapat diterjemahkan menjadi “cacing melingkar”), infeksi ini tidak disebabkan oleh cacing dan ruam kulitnya tidak selalu berbentuk lingkaran. Pada kucing, infeksi jamur ini dapat menimbulkan gejala pada kulit, bulu, atau cakar. Ringworm juga dapat menginfeksi binatang lain.

SEPERTI APA TANDA-TANDA RINGWORM PADA KUCING?

Tidak mudah melihat tanda-tanda ringworm pada kucing Anda. Ada kucing yang terinfeksi ringworm tapi sama sekali tidak menunjukkan gejala klinis. Dapat pula timbul serbuk seperti abu pada bulu kucing Anda. Atau, tanda lain adalah kulit tebal berkerak tanpa bulu, yang bisa jadi sedikit atau pun meluas pada kulit kucing Anda. Cakar terinfeksi bisa jadi kasar, bergerigi, atau berubah bentuk. Dasar cakar juga mungkin bersisik. Seluruh kucing yang terinfeksi, baik yang menunjukkan gejala maupun tidak, dapat menularkan ringworm kepada kucing lain atau bahkan kepada manusia.

BAGAIMANA CARA PENULARAN RINGWORM?

Ringworm dapat menular melalui kontak langsung dengan binatang atau manusia terinfeksi, atau dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi.

Kontak langsung dengan jamur ringworm tidak selalu menimbulkan infeksi. Binatang dan manusia sehat umumnya dapat melawan infeksi. Orang-orang yang rentan terinfeksi adalah kaum lansia dan anak-anak kecil, serta orang-orang dengan sistem imun terganggu atau memiliki penyakit kulit. Segera hubungi dokter bila timbul gejala-gejala ruam kulit yang meresahkan pada diri Anda atau anggota keluarga.

SEPERTI APA PENGOBATAN RINGWORM PADA KUCING?

Dokter hewan mungkin akan meresepkan obat antijamur oles (berbentuk salep, krim atau sampo) atau oral. Sebaiknya, bersihkanlah rumah Anda secara menyeluruh serta hindari kontak dengan manusia atau binatang piaraan lain.

DERMATITIS ATOPIK
Dermatitis atopik timbul sebagai reaksi alergi terhadap zat-zat yang ada di udara, seperti serbuk sari atau debu rumahan. kucing Anda mungkin akan sering menjilat, menggaruk, atau mengigit daerah reaksi karena gatal yang ditumbulkan.

Untuk mendiagnosis dermatitis atopik pada kucing, dokter hewan pertama-tama akan menyisihkan kemungkinan penyakit kulit lain dengan gejala yang mirip, seperti infeksi tungau, kutu, dan ringworm.

Penanganan dermatitis atopik tergantung pada tingkat keparahan reaksinya. Dokter hewan mungkin akan memberikan suplemen makanan yang membantu persembuhan kulit atau obat-obatan agar kucing Anda tidak terlalu merasa gatal. Anda pun mungkin akan diminta untuk menjauhkan zat-zat tertentu apabila zat tersebut dikonfirmasi menimbulkan alergi pada kucing Anda.

KUCING ANDA GATAL

Apa pun penyebabnya, tentu kita tidak ingin melihat kucing kesayangan tidak nyaman. Apabila Anda menyangka kucing Anda berpenyakit kulit, langkah terbaik selanjutnya adalah membawanya ke dokter hewan.